Rabu, 16 Januari 2013



BAGIAN-BAGIAN BIJI
Biji terdiri dari tiga bagian dasar yaitu :
1.  Embrio.
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut: a). Epikotil (calon pucuk), b). hipokotil (calon akar), dan c). kotiledon (calon daun).
2.   Jaringan Penyimpan Cadangan Makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan yaitu :
-      Kotiledon; misalnya pada jenis kacang-kacangan (Legumes), semangka (citrullus vulgaris Schard), dan labu (Cucurbita lepo L)
-      Endoseperm; misalnya pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan serealia lainnya. Pada kelapa (Cocos nusifera L) bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan adalah merupakan bagian endosermnya.
-      Perisperm; misalnya pada family chenopodiaceae (Beta vulgaris L) dan Caryophyllaceae (Dianthus sp dan Agros temaa sp)
-      Gametophyte betina yang haploid misalnya pada jenis Gymnospermae yaitu pinus (pinus sp).
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan persentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis bijinya.
c.   Pelindung Biji.
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi pada umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit biji keras dan kuat berwarna kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi sebagai pelindung khususnya dari kekeringan, kerusakan mekanis, atau serangan cendawan, bakteri dan insektisida.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat perbedaan diantara sub kelas monokotil dan dikotil, perbedaan itu diantaranya adalah tertera pada Tabel dibawah ini:Sub Kelas Monokotil   Sub Kelas Dikotil
Cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air. Contoh : jagung, padi, gandum, dll    Cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh : jenis kacang-kacangan, bunga matahari, labu, dll.

Tipe Perkecambahan (Epigeal dan Hipogeal)


Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.


a.     Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)

Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)

Perkecambahan Epigeal
b.     Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)

Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)


Perkecambahan Hipogeal

Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh daricadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.


















     
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar